By
: Ikhwan Fikri Nur Afra
Pendahuluan
Pertambahan penduduk di Indonesia semakin meningkat. Seiring dengan bertambahnya
penduduk, semakin berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan dan kelestarian
alam salah satunya adalah ketersediaan sumber daya alam untuk manusia.
Berdasarkan statistik negara 2013/2014 bahwa Indonesia masuk ke rangking 4
dengan jumlah 237.641.326 juta jiwa. diatasnya adalah Amerika serikat dan di bawahnya
adalah Brazil. Bahkan, BPN memprediksikan pada tahun 2035 sekitar 305,6 juta jiwa. Padahal luas keseluruhan
negara indonesia adalah 1.919.440 km2. Pertumbuhan pendudukan di Indonesia sangat
mencengangkan sekali, berbeda dari Amerika serikat dan Brazil yang mempunyai
populasi lebih kecil dibandingkan luasnya.
Definisi
Pertambahan
Pertambahan penduduk adalah
pertambahan populasi manusia dan dapat dihitung dengan menggunakan pengukurun
"per waktu unit". Ini berarti bahwa pertumbuhan mencangkup : pertama,
kemajuan lahiriah seperti pangan, sandang, perumahan, dan lain-lain, kedua,
kemajuan batiniah seperti pendidikan, rasa aman, rasa keadilan, rasa sehat; dan
ketiga, kemajuan yang meliputi seluruh rakyat sebagaimana tercermin dalam
perbaikan hidup berkeadilan sosial.
Penyebab
Pertambahan Penduduk
Yang Menyebabkan Penduduk ada 2 yakni :
- Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka kelahiran diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun. Ini adalah penyebab alami pertambahan penduduk.
- Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan menambah kepadatan populasi. Ini termasuk Penyebab non-alami pertambahan penduduk
Pengaruh bagi Keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam
Seiring pertambahan penduduk, juga berpengaruh terhadap
keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam ada 5 hal yang terpengaruhi karena
adanya pertambahan penduduk yaitu :
1. Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.
2. Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.
3. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan,
baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat
pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan
dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan
sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering
dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun
hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak
lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang
terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya
kepadatan penduduk.
4. Ketersediaan Air Bersih
Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua
jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air
bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih
dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk,
irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti
semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.
Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan
kompleks perumahan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu,
kawasan pemukiman padat penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan
terbuka sebagai daerah serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh
aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah, sehingga pada
waktu hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya
cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim
kemarau sering kekurangan air bersih
5. Pencemaran lingkungan
Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering
menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan
bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi
kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan.
Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat
transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan
dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang
tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah
longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan
tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan
penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin.
Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah. kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar